Selasa, 10 Mei 2011

(Menulis Iseng) Bvrtan - Pemuja Sawah Tebu


Jika di Norwegia Varg Vikernes menggunakan black-metal untuk menghidupkan kembali nilai-nilai pagan warisan nenek moyang, maka di Indonesia, Bvrtan hadir dengan mengangkat tema lokal agraris.

Bvrtan (baca: Burtan), akronim dari Buruh Tani, sekonyong-konyong menyembul dari sudut-sudut jejaring sosial seperti kaskus dan facebook. Dengan mengusung genre black-metal dan mengambil tema agraris, band yang beranggotakan Pak Kades (vocal), Tukang Pacvl (drum), dan Kvli Arit (gitar & bass), sukses mendobrak stagnanisasi perkembangan musik metal di Indonesia belakangan ini.

Bulan Mei 2011, melalui fanpage-nya di Facebook, Bvrtan merisil EP album berjudul “Pemuja Sawah Tebu”. Meski sebelumnya album ini telah beredar secara gratis di ranah file sharing, album ini juga dirilis secara fisik. Menariknya, rilisan fisiknya hanya diproduksi sebanyak 66 keping yang di setiap kepingnya diberi angka dari 1 sampai 66.

Dimulai dengan “Sawah Tebu Terlarang”, intro ini benar-benar menawarkan nuansa kebencian yang barangkali tak pernah terbayangkan sebelumnya. Bagaimana tidak, dalam ketiadaan distrosi gitar yang menyeret dan hantaman repetisi drum, Pak Kades sendirian meraung-raung membawakan elemen yang mungkin asing dalam sebuah lirik musik, di antaranya: hama, tikus, pupuk, dan cangkul.

Kegundahan kolektif terlihat pada lagu kedua yang berjudul “Musnahlah Panen Raya Tahun Ini yang Membuat Kami Tidak Bahagia”. Di lagu ini, Bvrtan menulis lirik dengan mengambil sudut pandang “kami”. Anda tentu dapat membayangkan bagaimana rasanya mendengarkan lagu ini.

Dilanjut dengan “Ritual Menanam Singkong di Dalam Kebun Kegelapan” yang bercerita tentang kehidupan para petani, dan “Pacul Pusaka dari Pak Kades” yang mencampurkan distorsi khas black-metal dengan monolog Pak Kades, album ini ditutup dengan sebuah ode petani yang luar biasa berjudul “Tengkulak Biadab dari Neraka”.

Album ini juga memperlihatkan artwork yang cukup menarik. Dengan warna hitam-putih dan gambar petani sedang membawa traktor, Bvrtan menawarkan citarasa mistis-agraris.

Dengan konsep yang tergolong “baru”, Bvrtan memperkaya khazanah musik metal di Indonesia. Maka bagi para pecinta metal, album ini adalah wajib!



May Rahmadi, 10 Mei 2011.
-Tulisan Pertama Soal Musik-

1 komentar:

  1. ane pernah dengerin ini band, terlalu absurd dan menurut ane kayak komedi kesannya. But, konsepnya unik. Salam kenal, datang dari google search.

    BalasHapus