Jumat, 12 Maret 2010

Yang Punya Selat Malaka Itu, Amien Rais!

Ini adalah cerita singkat yang berbetuk dialog lewat sms antara saya, [M]ay Rahmadi, dan teman saya, [D]ea Christella. Sungguh, cerita ini sebenarnya sangat tidak berpendidikan, namun sangat tidak bermakna juga. Jadi harus dibaca ya! Harus pokoknya! Ga boleh engga! Kalo engga, nanti ga masuk neraka!



Selamat Belajar Membaca!


11 Maret 2010. Malam, sekitar jam duabelas kurang empat jam.


M = Ehem

D = Ahey

M = Anda siapa ya ampun?

D = Ini Dea Christella. Anda? Kenapa tiba-tiba ehem-ehem?

M = Saya May Rahmadi dari Goa Tikus. Lagi apa kabar De?

D = Ooh Goa Tikus itu yang ketua sukunya si Mickey itu yah? Lagi liatin soal-soal UGM, dan kabar saya baik :3 Anda?

M = Iya ketua sukunya Mickey. Nama panjangnya Mickey Saifudin Wardoyo. Kok kenal sih? Soal-soal UGM susah ga? Gw lagi baca MADILOG.

D = Ih jeyek banget namanya ga cocok tuh jadi ketua!!! Yang cocok harusnya Mickey Mouse :3 haaaaa susah gela, gue sampe bingung pengen pingsan liatnya. Itu buku apa dy?

M = Emang susah gimana dong? Tentang apaan soal-soalnya? Madilog itu materialisme dialektika logika.

D = Yaa begitu matematikanya yang kata dia MATEMATIKA DASAR tapi susah bangeeet, soalnya kaya buat anak ipa gitu -__- hee itu apa?

M = Emang kaya gimana matematikanya? Pembagian penjumlahan perkalian perkosaan? MADILOG itu buku yang ditulis sama Tan Malaka.

D = Ya begitu deh dy, kacau hahaha. Ya kali pemerkosaan! Itu mah pelajaran elu hahaha. Hah tan malaka? Yang punya selat malaka?

M = Iya kaya gitu kaya gimana? Tan Malaka itu yang punya Greedland De. Yang punya Selat Malaka mah Amien Rais!

D = Yaa begitu susah diungkapkan dengan kata-kata, kalo mau liat sendiri deh hahaha. Oooooooh wqwq gue kirain yang punya selat malaka. Buku bule dong? Emang ngerti dy?

M = Bukan buku bule kok. Orang bukunya ditulis dengan Ah4SaB aL4y. Mau minjem ga boleh?

D = hah masa sih? Kok orang bule ngerti bahasa alay dy? Hahahaha. Mau minjem apa lauuuuuuuuu



__________________________________________________________________


Pelajaran yang bisa didapat dari percakapan di atas adalah, bahwa habis gelap terbitlah terang. Artinya, tidak ada yang boleh memonopoli kebenaran/kebaikan. Karena kebenaran/kebaikan atau kesalahan/keburukan adalah milik pribadi. Pendapat pribadi. Jika anda menentang dan ingin menghapuskan pendapat seseorang, jelas orang itu akan membelanya habis-habisan. Karena pendapat adalah bagian dari orang itu. Berarti, penilaian terhadap sesuatu itu, adalah milik massa. Milik orang banyak. Bukan milik panelis, bukan milik Dewan Kesenian Jakarta, bukan siapa saja yang katanya memiliki otoritas penilaian. Tapi, milik kita masing-masing. Milik kita pribadi.

Serius sekali ya saya? Ah tidak juga. Sebenernya sih saya tidak suka Serius. Sukanya kangen band sama siapa saja yang kangen band kepada saya.






12 Maret 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar