Budaya pop setidaknya dibuat dari tiga bahan dasar: Imajinasi massa, komunikasi massa, dan simbol. Imajinasi massa yang dimaksud adalah imaji tentang percintaan, kebahagiaan hidup, kemewahan, dan semacamnya. Komunikasi massa adalah interaksi sosial yang biasa digunakan seharihari. Simbol dimaksudkan pada penanda-penanda yang dianggap mampu mewakili orang banyak.
Sexualitas adalah hasrat naluriah. Ia ada "dari sananya". Ia berada di dalam diri setiap orang. Menjadi bagian dari massa. Oleh sebab itu, ia tak bisa dipungkiri. Ironisnya, ia seperti ditolak, perbincangan tentang seksualitas adalah barang yang cukup langka. Sampai saat ini, ia masih dianggap sebagai hal yang tabu, haram, dan menjijikan. Maka seni yang mengangkat tema seksualitas bukanlah hal yang populer.
Memang, belakangan ini film-film horor dalam negeri gemar menawarkan "kehororannya" melalui tampilan pakaian minim dan bra setengah terbuka lewat artis-artis BTS (Berani Tampil Seksi). "Sastra wangi" semakin ramai muncul sebagai perayaan atas diktum post-modern "Tuhan Telah Mati". Namun keduanya bukan tanpa halangan. Ada "Polisi Moral".
Dalam musik, Goooddit Mixtape Vol. 4 tentu bukanlah musik populer...
----------------------------------------------------------------------------------
Sekarang males nuntasin.
21 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar