Selasa, 21 Agustus 2012

Amal



Ada kejadian lucu saat saya belanja di sebuah minimarket Indon.

Saat itu saya membeli rokok seharga 11.900. Uang saya 20ribu. Karena kembaliannya tak genap delapanribu, si Mas Kasir mengajukan tawaran pada saya, "seratusnya buat amal aja gimana, Mas?"

Sebelumnya, seorang Ibu juga diberikan penawaran yang sama. Ibu itu menyetujuinya.

Namun saya menolaknya, "gak usah, Mas, biar saya sendiri aja yang amalin." Orang-orang yang mengantre di belakang pun menatap saya. Entah apa maksudnya. Barangkali mereka menganggap saya aneh karena membuat uang 100 rupiah menjadi masalah.

Si Mas Kasir nampak bingung setelah mendengar jawaban saya. Ia terlihat salting. Nampaknya jawaban seperti itu tak pernah ia temukan sebelumnya.

Ia kemudian mencari duit seratusan. Saya hafal betul, ia mencarinya dengan punggung membungkuk dan mata melongok jauh ke dalam laci uang hanya untuk mencari duit seratusan.

Tak lama, ia memberi saya uang 500an logam beserta bukti pembelian. "kok kembaliannya cuma gope, Mas? Duit saya kan 20ribu," tanya saya yang menahan ketawa karena melihatnya salting.

"oh iya," katanya.

Ia lalu memberi saya delapanribu.

"kok jadi 8.500, Mas?"

"iya, gak ada seratusan..."

"terus gimana?"

"yaudah gak apa-apa"

Saya lantas keluar dari minimarket itu dan orang-orang yang mengantre itu masih menatap saya.

Hehehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar