Kamis, 03 September 2009

Kenyataan Adalah Dewa

Hidup ini cuma sekali. Itu pun tak abadi. Akibatnya adalah rumah sakit yang menyeruak disetiap tempat. Mungkin karena kematian, lawan dari kehidupan yang dianggap sangat menakutkan. Tapi hidup dan mati adalah hukum alam. Kenyataan yang tak mungkin bisa diubah kodratnya. Seperti awan pekat mendung lalu hujan. Atau es batu dibakar kemudian pasti mencair. Dalam jangka waktu tertentu. Maka satu, berubah menjadi nol. Kosong. Hilang. Entah kemana.

Lalu untuk apa kau terus menangis?
Untuk apa kau terus menyedihkan kepedihanmu?
Dan untuk apa kau mengangkat tangan pertanda menyerah pada kenyataan?

Engkau tak perlu menundukan kepala terus menerus di depan kaki-kaki kenyataan. Karena engkau pasti dikalahkan olehnya. Begitu juga semua yang mengalahkanmu. Karena semua akan usai. Hilang dan terlupakan pada kematian. Yang mungkin akan membalap umurmu. Itu hanyalah nama dan warisan. Seperti kemapanan yang selama ini engkau banggakan. Ludahlah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar