Sabtu, 12 Desember 2009

Sajak Putus Asa

/1/

Mereka berjalan tanpa kaki
Badannya digulung angin kemarin pagi
Dengan tangan terbuka tetap berharap ada secuil langit yang terjatuh di seperdetik hari
Pada garis-garis cahaya yang menyimpan bermacam elegi


/2/

Hari ini siapa yang peduli surga?
Bahkan tak satupun tangan yang melandas di telapak harapnya
Nampaknya langit tetap tak akan mencair
Terkecuali hilang pada hari akhir


/3/

Raja-raja bermahkota tegap berwibawa
Pangeran dan permaisuri berkuda dengan lencana
Menghadiri latar penggadaian nyawa
Mungkin dunia telah menghapus surga


/4/

Wahai Nut!
Lengkupkanlah tubuhmu
Geb masih setia mempertahankan birahi
Sampai kapan Aku dan Kau tenggelam dalam takdir?
Lebih baik semuanya berakhir




Desember 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar