Sabtu, 15 Desember 2012

Three Little Pigs, Messing Their Own Life: Sebuah Dunia yang Tak Baik-Baik Saja

"Don't worry about a thing, cause every little thing gonna be all right." - Bob Marley, dalam lagunya Three Little Birds.

Albert Camus pernah mengatakan bahwa dunia ditakdirkan sebagai sesuatu yang absurd. Oleh karena itu, semua pencarian atas kebenaran akan berakhir pada kegagalan serta kesia-siaan. Di dunia yang serba tak jelas seperti itu, keberadaan manusia pun menjadi pertanyaan.

Sementara, di zaman ini, teknologi yang semakin canggih malah menimbulkan kegelisahan: apakah hal itu adalah sebuah kemajuan, atau kemunduran? Banyak orang sudah menduga bahwa pada waktunya, semua peran manusia akan dapat digantikan oleh mesin. Teknologi akan melampaui segalanya, bahkan melampaui interaksi manusia. Hidup pun semakin tak jelas. Albert Einstein pernah menghawatirkan hal ini, "I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiots."

Harri Muthahari (selanjutnya akan saya sebut “Harbiw”), seorang mahasiswa FISIP UNPAD, melukisan hal tersebut dalam karyanya berjudul Three Little Pigs, Messing Their Own Life, sebuah lukisan dengan bentuk, objek, dan warna yang eksperimental. Ia mengaku, judul Three Little Pigs, Messing Their Own Life diambil dari judul lagu Bob Marley, Three Little Birds. Judul lagu itu kemudian ia plesetkan dan tambahkan sesuai konteks yang hendak ia hadirkan.

Dalam lukisannya, Harbiw menghadirkan tiga Babi yang berada dalam sebuah meja sebagai fokus yang menggiring mata. Di atas meja itu ada daftar menu dan secangkir kopi. Meja itu seperti meja restoran. Tapi di meja restoran itu, ketiga Babi tersebut tak saling bicara. Mereka nampak hanya saling menggenggam handphone, dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Harbiw ingin menghadirkan suasana keterasingan dalam sebuah “dunia” yang di dalamnya teknologi ikut berperan.

Di belakang ketiga Babi itu, sesosok Monster berwarna biru dengan sebelah matanya yang mengedip, seperti meledek. Diam-diam Monster itu mengamati tiga Babi yang tak menyadari. Di sini, Harbiw menghadirkan tanda yang penuh makna simbolis. Siapakah sebenarnya Babi-babi itu? Siapakah sebenarnya Monster itu? Ada "rahasia" di sana.

Lebih dari itu, Harbiw sekonyong-konyong juga menghadirkan jam dinding, gitar, dan satu monster kecil yang berpose seperti ingin menyergap. Sebuah dunia yang tak jelas, yang terasing, sebuah dunia yang menghawatirkan.

Jika Bob Marley menyadari hal yang sama, ia harusnya juga ikut khawatir, sebab every little thing isn’t gonna be alright!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar