Minggu, 15 September 2013

Menonton Lagu Requiem Reprise



Kalau ditanya apa lagu patah terparah dalam bahasa Indonesia, saya akan cepat menjawab “Requiem Reprise” dari Melancholic Bitch. Lagu ini mungkin nantinya akan bernasib sama dengan Gloomy Sunday: dilarang diputar karena, katanya, membuat banyak orang bunuh diri.

Requiem Reprise sebenarnya bukan versi asli. Melancholic Bitch mulanya membuat Requiem di tahun 2004 dalam album Anamnesis. Namun saat itu, nama Melbi belum banyak terdengar. Setelah album Balada Joni dan Susi pada tahun 2009 melambungkan namanya, di tahun 2013 Melbi membuat re-issue album Anamnesis yang diberi nama Re-Anamnesis. Di album inilah lagu Requiem menemukan rupa barunya.

Seperti Gloomy Sunday, Requiem Reprise dibentuk dengan nada-nada minor bertempo lambat – lebih lambat dari Requiem – dan bebunyian asing serta lirik menyayat. Nada dan tempo itulah yang membuat lagu ini menjadi lebih kuat dari versi sebelumnya, hingga secara magis mampu menghadirkan rasa, kesan, dan suasana, seolah-olah mengundang Izrail untuk berdiri di belakang kita.

Itulah alasan mengapa saya belum juga berhenti mendengarkan lagu ini, meski telah terputar berkali-kali.

Ada yang bilang, “apapun yang dilakukan secara berulang-ulang, pasti bosan juga.” Namun itu tidak berlaku buat saya. Bukannya bosan, Requiem Reprise malah memicu saya untuk mendengarkannya secara lebih kreatif.

Saya pun akhirnya menemukan cara baru: dengan Windows Media Player. Software ini memiliki opsi visuaslisasi lagu yang tengah kita dengarkan.


Kotak visual itu, jika diklik kanan akan memunculkan opsi pola bentuk apa yang ingin anda munculkan. Saya biasanya menggunakan Ambience yang random, atau Battery yang juga random. Kalau sudah dipilih, tekanlah alt+enter pada keyboard untuk membuatnya full screen.

Pola-pola visual itulah yang akan membantu anda semakin merasakan, terkesan, dan bahkan tersayat Requiem Reprise tanpa perlu mengerti makna ataupun tafsir yang mengendap di dalamnya.

Kemarin, sengaja saya menunjukkan cara itu kepada pacar. Saya ingin tahu komentarnya. Kami pun fokus menonton Requiem Reprise bersama.

Saat menonton, saya sesekali melihat jidat pacar saya berkerut seperti merasakan sebuah sensasi. Dan di akhir lagu, ia berkomentar, “serem banget. Kayak putus asa. Bikin deg-degan. Apalagi pas di bagian (liriknya): dan susunan bahasa yang kau emban... Visualnya depresi banget.”

Maka, silahkan alami sendiri sensasi gaib “Menonton Requiem Reprise”!


Catatan: menurut seorang teman, cara di atas akan lebih asik dilakukan pada saat mengonsumsi ganja atau mushroom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar